Rabu, 23 Februari 2011

Puisi Kehidupan


Ketika air mata berurai...
Janganlah takut...
Air yang hilang akan berganti kebahagiaan

Ketika Hati tak tenang...
Janganlah bingung.....
Itu cara agar kita mencari hidup yang lebih baik....


Ketika kepala harus tertunduk....
Janganlah sedih....
Itu bukanlah hukuman....
Mungkin Tuhan hanya ingin kita menyapa-Nya

Senin, 21 Februari 2011

menulis adalah hidupku: Tuhan Saja Tidak Tidak Meremehkan Manusia....

http://dipaludidu.blogspot.com/2011/02/ngintip-bab-penguasa-hati.html

Tuhan Saja Tidak Tidak Meremehkan Manusia....

Hmmm sudah dua tahun lamanya aku didiagnosa sebagai individu yang dyslexic oleh dr. Tian... Hehehe bersyukur juga siiih... syukur aja aku sadar kalau aku ini punya gangguan bahasa yang menyerempet ke kesulitan belajar spesifik yang manifestasinya pada kesulitan menulis (disgraphia) atau berhitung (dyscalculia) pada saat aku sudah menyelesaikan 3 novel... he he he... kalau nggak... mungkin aku tidak akan pernah bermimpi untuk menjadi seorang penulis... apalagi seorang penulis novel ha ha ha ha... mungkin inilah yang namanya kuasa Tuhan, karena memang Tuhan selalu membuka kesempatan bagi siapa saja yang yang ingin berusaha.. pintu kesempatan yang dibuka sangat lebar... subhanallah :)


Kalau inget-inget lagi ya... gimana suka dukanya aku menulis... ha ha ha nggak pernah terbayang kalau aku bisa menyelesaikan novel-novelku, pertama kali sekali aku menulis adalah ketika aku duduk di sekolah dasar... namun hanya selesai satu paragraf aku tidak menyelesaikannya lagi wkwkwkwk... semuanya hanya keinginan tanpa ada dorongan keras untuk menuntaskan... sama seperti waktu aku smp, padahal beberapa temanku sudah membaca tulisanku yang hanya beberapa lembar dan minta aku melanjutkan cerita, tapi rasa malas dan kesulitan dalam menulis selalu ada... kembali aku selalu berkhayal tanpa ada usaha untuk menggapai impian.... 


Tapi mungkin usaha juga tidak akan muncul sebelum keinginan ada... setelah akhirnya bosan memiliki keinginan menjadi penulis yang tidak juga terjadi... akhirnya aku mengambil keputusan, berusaha... atau jangan pernah membayangkannya sama sekali... dan akhirnya aku mencoba untuk berusaha menulis diawali dengan novelku yang berjudu matahari hehehehe aku menyelesaikan setengah novel pertama cukup cepat, hanya 3 bulan ii semua karena aku sudah mentargetkan berapa halaman tulisan yang harus aku buat dalam sehari, kemuadian aku diterima kerja di Jakarta, dengan ritme kerja dijakarta (pergi pagi pulang malem, malam cukup untuk refreshing dan istirahat) aku tidak bisa melanjutkan novelku, akhirnya aaku resign.... aku lanjutkan lagi novelku, lalu setelah selesai aku kirim ke penerbit, dan teryata... ehehehehe gagal... ditolak mentah-mentah... aku lanjutkan dengan novel keduaku Nefertiti... sama setelah selesai aku tulis... aku kirim dan di tolak juga mentah-mentah... hehehe nasib ya nasib... tapi aku tidak menyerah... aku menulis Penguasa Hati, my first master piece... diselesaikan dalam waktu 13-15 bulan.... ditolak juga sih... pernah ikutan lomba juga emang dan gagal, tapi sudah ada beberapa orang yang membacanya, dan katanya mereka menyukai novel ini, aku cukup merasa bangga... Setidaknya aku memiliki master piece hehehe sampai akhirnya aku didiagnosa dyslexia... dan itu tidak menjadikanku ciut... aku tetap bangga pada diriku... ha ha ha setidaknya dengan keadaanku.. aku bisa menulis satu... dua... tiga.... hingga berpuluh-puluh halaman yang lahirnya dari imajinasiku sendiri, alhamdulillah... subhanallah terimakasih ya Allah....:)


Sampai saat ini aku sudah menulis 4 novel, novel terakhirku Cinderella, sekarang aku sedang menulis kumpulan cerpen, dan dalam benakku, aku sudah menamatkan sebuah novel Berjudul : "Suami Buat Renata", namun belum juga di tuliss hohohohohohoho..... tapi aku yakin, nanti pasti bisa aku selesaikan... Amin:)


Nah kan, Tuhan saja tidak meremehkan manusia, dan kita?

Kamis, 17 Februari 2011

Berjalan Menuju Matahari

Pagi ini aku mengendarai ‘Shimmer’ motorku melewati jalanan kota Bandung yang sedikit agak padat. Mobil dan motor hilir mudik, suara yang bising bersatu dengan lalu lintas yang ramai. Aku memandang jauh kedepan sambil menyipitkan mata, menahan pupilku memandang langsung sinar matahari yang baru saja terbit. Iya, setiap hari, tanpa sadar aku bergerak menuju  tempat terbitnya matahari, bergerak dari Barat ke timur, mencari peruntungan yang dapat mengubah nasibku sebagai manusia yang pada dasarnya terlahir sebagai khalifah. Ada rasa yang aneh yang tiba-tiba hadir... suatu penghayatan kudapatkan... “inilah takdir yang harus kujalani...  berjalan menuju matahari... menuju harapan... menggapai mimpi”, tanpa sadar aku tersenyum betapa lucunya Allah memberikan suatu keyakinan di hati manusia yang sedang galau ini, seperti mendapatkan pencerahan di waktu krisis,  di waktu aku merasa bahwa diriku ini adalah manusia yang gagal hampir di seluruh aspek kehidupan.

Aku mengingat kembali... kembali merunut kehidupanku.... inilah takdirku manusia  yang memiliki mimpi besar, dan tidak ada salahnya aku bermimpi, aku memang gagal, tapi bukankah semakin sering manusia mengalami kegagalan, berarti kita selalu mencoba dan berusaha, ketika seseorang mencoba dan berusaha, ketika itu pula manusia mendekati kesuksesan, hahaha iya, kesuksesan... Aku tidak tahu kapan kesuksesan itu itu akan kucapai... namun aku yakin, setiap ujian yang aku alami... setiap kegagalan yang aku hadapi, adalah jalan Allah untuk menyiapkanku mendapatkan sesuatu yang lebih besar lagi, kesuksesan... Amin J

Seorang pejuang sejati
Tidak akan membiarkan kenyataan
merampas mimpi,
Ia tahu kapan harus bangun dan bekerja
Namun ia sadar kapan harus menyerah