Jumat, 17 Desember 2010

Hidup Itu Adil Bukankah Begitu?

          Wah gak kerasa nambah satu tahun lagi umurku.... waktu cepat sekali berlalu, sekarang aku merayakan hari ulang tahunku yang ke.... bipppp..... eheheheheh malu ah sebut sebut, eh, tapi aku lagi nulis tentang hidup itu adil ya? ya udah jujur aja, umurku hari ini 29 tahun... cukup tua ya? hehehhee
                Jadi teringat dulu waktu aku masih kecil, menjadi anak bawang yang ucapannya tidak pernah menjadi pertimbangan, diacuhkan, sehingga keinginanku untuk cepat-cepat menjadi orang dewasa sangat kuat, sangat serius dan berusaha berpikir layaknya orang dewasa. Dulu saking bersemangatnya, aku selalu memiliki luka setiap ulang tahun, karena tidak bisa mengendalikan emosi  jadi perilaku hiperaktif, sering jatuh entah jatuh kesolokanlah jadi aja wajahku bopeng2 ketika difoto hahahaha.  Eh, sekarang udah dewasa koq rasanya pengen ngerem waktu supaya berenti dulu gitu... jangan cepet-cepet tualah... terlalu banyak target tetapi belum ada yang terselesaikan orang bilang sih “a quarter life storm”. Hehehehe....
                Setiap orang akan menghadapi ujian dalam kehidupan, itu yang kuyakini, walaupun dulu, disaat usia remaja aku sempat memiliki pandangan negatif terhadap hidup, merasa bahwa dunia tidak adil, aku yang notabenenya seorang anak berkebutuhan khusus yang seringkali mengalami kegagalan seringkali membandingkan hidupku dengan hidup orang lain, “koq orang kaya gitu ya? sedangkan aku nggak”, kemudian menyesali hidup yang aku jalani. Tetapi dengan arahan-Nya aku diperlihatkan banyak hal bahwa manusia memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, berusaha menerima kekuranganku dan terus menerus mengeksplor kelebihan yang aku miliki, lama kelamaan aku mulai menerima keadaan diriku sendiri, dan lama kelamaan menjadi lumayan bangga terhadap diriku hahahahaha.... semakin aku menyadari Tuhan memberikan ujian kepada manusia untuk memberikan bekal dalam kehidupan selanjutnya, terisi atau tidaknya tas bekal yang kita miliki tergantung cara kita menghadapi ujian hidup kita.
Ada ayat Al-Quran  yang sangat kusukai isinya, yaitu surat ke-7 (Al-Araf/tempat tertinggi) ayat 42 :

“dan orang-orang yang beriman dan  mengerjakan amal-amal yang saleh, kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni syurga; mereka kekal di dalamnya.”

Suatu jawaban dari kata-kata mutiara yang selama ini kita yakini, bahwa Tuhan tidak memberikan umatnya ujian melebihi kesanggupannya, ternyata memiliki kekecualian, khusus bagi orang yang beriman. Saya bertanya-tanya, apakah saya beriman? Berarti jawabannya adalah sebuah pertanyaan lagi, apakah ujian hidup saya sesuai dengan kesanggupan saya? Wallahu alam. Namun ada hal yang saya yakini dari ayat itu. Selain menjanjikan kepada orang yang beriman kalau mereka tidak diberikan ujian yang melebihi kesanggupannya, ayat itu juga berpesan : berimanlah, agar ujianmu tidak melebihi kesanggupanmu.

Ketika kau bertemu dengan Ujian
yang luar biasa dalam hidupmu
Seakan-akan dunia menjadi terbalik
Mengubah nasibmu sebanyak seratus delapan puluh derajat
Kau banyak kehilangan
Bahkan Harga dirimu harus disingkirkan
Dan kau kembali kepada Tuhan
Meminta tidak diberikan ujian yang melebihi kesanggupanmu
Tahukah kau kalau ujian akan berakhir
Apabila jawabanmu sesuai dengan keinginan Tuhan,
Dan apalagi keinginan Tuhan kepada hambanya
Selain beriman kepada-Nya?

-Puisi ini diambil dari novel Cinderella, Pelajaran Pertama-

Selasa, 07 Desember 2010

Memoar Seorang Diba


Kemarin pulang dari kantor lewat perempatan PT. Inti Tegalega, angkot yang aku naiki berpapasan dengan bis Dipatiukur-Jatinangor, seperti biasa, dengan penumpang berjubel seperti ikan pindang, didedet-dedet, hahahahaha, Jadi teringat masa kuliah dulu, kalau pulang sore, berebutan naik bis terakhir, didedet-pun gak masalah, duduk di atas mesin yang panasnya bukan main, ketawa-ketiwi sama temen, kadang-kadang kalau nyantai bawa makanan, botram di bis atau angkot, kelakuan kayak anak sekolahan, padahal tampang juga kaya anak sekolahan J
Kangeeeeeeen..... Ati, Arry, Winny adalah nama temen-temen geng yang setiap hari diawal kuliah selalu bareng setiap hari, eh masih ada deng ada Ochie juga Eva, kemana-mana bareng, juga malu-maluin bareng-bareng. Orang-orang bilang kami grup taman kanak-kanak, khususnya aku, arry dan ati, ada juga yang bilang grup hobbit, ditambah lagi winny tinggi sendiri, dia sering dibilang pengasuh kami, atau ibunya anak-anak. Lalu sekitar semester 5 kami mengembangkan sayap, kalau istilah banknya mah mergerada wulan, Neng, Inong, dan Hani
Nggak kerasa sudah sepuluh tahun sekarang jaraknya semenjak aku masuk kuliah, zaman aku masih remaja cupu sampai sekarang dewasa yang ternyata masih cupu J, kalau dipikir-pikir, seandainya setiap satu harinya adalah satu lembaran buku... berarti dalam satu tahun ada 365 lembar dan berarti dalam 10 tahun akan menjadi 3.650 lembar... wow! udah bisa bikin novel pancalogi eh salah apa sih bahasa sangsekertanya sepuluh? ya udah lah novel sepuluh logi ahhahahaha. Mungkin ada lembaran berwarna warni, ada yang hitam-putih kaya televisi zaman dulu, ada juga yang warnanya kusam, mungkin  ada juga yang rusak, bolong-bolong atau terkoyak bahkan robek dan hilang entah kemana. Ingatan yang tidak ingin diingat sama sekali, masuk dalam dunia ketidaksadaran yang dalam bahkan masih misteri bagi pakar psikoanalisis sekalipun.
Allah itu hebat ya? seandainya kita punya ingatan yang sama sekali menyakitkan, ada sistem yang Ia ciptakan secara otomatis dan membuat kita lupa sekaligus mengobati kita dari rasa sakit. Tetapi ada juga hal-hal yang memandu kita pada ingatan yang menyenangkan, seringkali ketika kita merasa bosan atau mengalami mood negatif, tiba tiba bisa tertawa hanya karena melihat benda atau foto yang mengingatkan kita pada pengalaman masa lalu, mewarnai hari-hari dalam kehidupan kita, menjadi ceria karenanya, tersenyum, eh... udah masuk ibadah deh kita..... Hahahahahah
Hidup kita yang kalau dipikirin terus akan menjadi kompleks dan rumit bisa disederhanakan oleh kuasa-Nya, dengan campur tangannya segala yang tak mungkin , bisa menjadi mungkin, bagaikan cahaya, yang menyinari disaat gulita, dan menghangatkan, membimbingku, dan membuatku yakin karenanya, Thanx God J

*Tidak akan ada kesedihan saat kau merasa sedih
Tidak akan ada kemarahan saat kau merasa marah
Tidak akan ada kebosanan saat kau merasa bosan
Tidak akan ada kekecewaan saat kau dikecewakan
Tidak akan ada kegundahan saat kau merasa resah
Yang akan ada kebahagian
Yang akan ada ketentraman
Selama ada aku, Hati nuranimu
Sahabat sejatimu
Tempat terdekat dengan Tuhan-Mu
Aku akan ada, disaat kau mencariku

*Puisi yang aku gunakan dalam salah satu novelku yang berjudul Cinderella, menggambarkan bahwa teman sejati manusia adalah hati nurani manusia sendiri, dan hati nurani adalah tempat dimana  Tuhan berbicara kepada kita.