Rabu, 16 November 2011

Kemana Mataharinya?!?!

Panik sekali aku hari ini, ketika aku memandang ke luar jendela,  lalu dengan nada cemas aku bertanya pada sesiapa yang datang "mengapa di luar sangat gelap? kemana mataharinyaaa?!?!" akupun mulai terisak, tiba-tiba, ada seseorang yang mengingatkanku,"iyalah gelap, matahari harus beristirahat, sekarang kan malam".

Suara angin menderu... kemudian hening..

Pernahkan teman-teman mengalami peristiwa dengan yang aku alami? menyesali ketiadaan cahaya padahal malam sedang bergulir? lagipula cahaya itu tetap bersinar, meskipun hanya seterang cahaya bulan.

Kita, . mungkin seringkali, yang bertanya-tanya kepada Dzat yang menciptakan alam semesta, mengapa cahaya tidak segera datang padahal tubuh lemas tak berdaya memikul beban yang berat, seorang diri. Lalu kemudian mengutuk kehidupan yang dijalani. Padahal Allah sedang berbaik hati memberikan malam yang panjang kepada kita, agar siang kita juga bisa lebih panjang.... dan ketika siang yang panjang itu datang, kita sudah siap, karena telah cukup menghimpun energi dikala malam.


Rabu, 15 November 2011
Penulis Penguasa Hati yang sedang edun
gakbisatidur.com

Kamis, 14 April 2011

Hujan.. oh hujan

Bandung, 14 April 2011...

Terdampar di IndiGrow karena hujan deras, tidak bisa pulang, kedinginan dan kelaperan.... capek deeee
heheheh... jadi inget dulu, aku paling suka ketika hujan turun... aku suka suasananya.. dingin, agak2 romantsi gitu hahahaha....
Biasanya aku dulu ketika hujan mulai rintik2 aku memberanikan diri keluar... berjalan2 dengan menggunakan payung, menikmati suasana sekitar... ranting-ranting pohon menari ditiup angin, kadang2 air yang nakal mencuri-curi ingin menyentuh pipiku yang lebut (gubragg heheheh.... narcis dikit tak apeu kan?)
Aku suka seperti itu.. aku suka hujan, aku suka sendirian... aku suka tersenyum sendirian.. lalu berkomunikasi dengan bagian lain dari diriku... menyesapi arti hidupku selama bertahun-tahun di dunia.. entah kenapa rasanya aku menjadi terasa lebih dekat dengan alam, dengan diriku, dengan Allah.. rasanya romantis...
Aku sukaaaaaa hujan :) aku suka aku suka aku suka wkwkwkwkwkwk (nampaknya perasaan emosinya tidak normal ya?) hohohohohohoh

Rabu, 30 Maret 2011

Pokoknya..... Love melulu....

Kali ini aku gak mau nulis apa-apa.... cuman mau nulis puisi aja hehehehe yihaaaa


Kutunggumu dalam setiap lembar hari-hari yang kulalui
Bukan sembarang orang yang berseliweran
Bukan sembarang hati
Tapi kamu
Pilihan Tuhanku
Yang akan menjadi kekasih hatiku
Membangun surga bersama
Dalam untaian Dzikir


-dtezal-


Kepada hati yang dalamnya sedang gamang
Kepada jiwa yang sedang melemah
Ketika Tubuh yang mulai Lunglai
Perkenankan Tuhanmu merabanya
Menyentuhmu dengan kasihnya
Agar bahagia dalam kegelisahannya


-dtezal-


Aku adalah musafir cinta
Yang berkelana di seluruh negri
Yang kucari adalah dewa cinta
Yang memanah tepat ke jantung hati

-dtezal-


Harapanku menjadi matahari,
S’lalu menyinari duniamu...
Memberi kehidupan bagi hatimu...
Tetapi aku hanya mampu menjadi cahaya lilin,
Yang nyalanya hanya sebatas ruangan,
Namun ketahuilah,
Aku akan senantiasa bersinar untukmu

 -dtezal-



Cinta itu tempat kita temukan diri
Seorang khalifah di muka bumi
Bukan tempat kehilangan diri
Kemudian lupa hakikat hidup ini

 -dtezal-

Mungkin sudah nasibku,
Kucari tak kutemui,
Kugapai tak kugenggam,
Kukejar tak kutangkap,
Kuhindari tak terelakkan,
Kuhentikan tetap berjalan

-dtezal-


Aku,
Meratap di pojok ruangan
Lalu menangis
Kemudian kupergi keluar ruangan
Lalu tertawa
Suka dan duka datang dan pergi
Lalu ku-pun mulai dewasa
Cinta datang namun tak dapat pergi
Lalu aku harus bagaimana?
-dtezal-

Cinta
 Membuka pintu kemungkinan kemana saja
Namun takdir
Akan menutupnya kembali
Hanya cinta kepada Tuhan
Yang mendatangkan pintu kebahagiaan



-dtezal-

Dan akhirnya cuma mau mengatakan apalah arti sebuah kata 'cinta', bila setiap orang mengalami makna yang berbeda tentangnya, bukankah cinta diciptakan oleh Tuhan? Agar kita bisa merasakan manisnya ujian? Subhanallah :)

Selasa, 08 Maret 2011

Life Episodes : I'm a Zombie!


Sabtu kemarin aku makan disebuah restoran tulang jambal bersama teman2ku... mencicipi kehidupan lain selain bekerja dan terus bekerja. Kami berbicara sampai akhirnya masuk ke topik kesuksesan dan kegagalan, lalu dengan bangga aku berseloroh... “aku adalah zombie berkali-kali jatuh, terpuruk, bahkan mati suri, kemudian bangkit kembali dari kuburannya”.

Yes, I am A Zombie... Kalau ada orang iseng yang memfilemkan kegidupanku dari kecil hingga dewasa sekarang ini, mungkin orang dapat memastikan, nih orang dalam kehidupannya sering banget jatuhnya hohohoho...
Kita contohkan saja waktu aku masih kuliah dulu di kampus tercinta Jatinangor. Aku kuliah di Fakultas Psikologi yang textbooknya tebal-tebal, dalam sehari aku harus membawa textbook bahkan lebih dari satu, sedangkan kelemahan aku adalah  memahami bacaan, dalam bahasa Indonesia aja sulit, apalagi bahasa Inggris. Hingga akhirnya pada semester empat, ketika nilai-nilai dikeluarkan, aku dapatkan nilai-nilaiku sangat berbahaya, iya aku terancam DO (bagi yang belum tau, DO= Drop Out), hehehe... Lemas sekujur badanku memikirkan masa depanku yang suram, Diba seorang mahasiswa Drop Out dari Sebuah fasilitas ternama hahaha memalukan, bagaimana kata orangtuaku, bagaimana kata tetanggaku, keluarga besarku, memalukan, dan apalagi... bagaimana kata dosen waliku, Bang Amir... celaka duabelas, aku sangat takut sama dosen waliku, Bang Amir, pasti kalau tahu semua nilaiku “jeblok” aku akan dicerewetin seharian, disindir di semua kuliahnya dan aku tidak bisa berpikir hal terburuk apalagi. Akhirnya dengan menguatkan seluruh jiwa dan raga, aku menelpon bang Amir, toh pada akhirnya beliau akan tahu nilaiku jelek... jadi kenapa harus diundur waktunya?

Ruangan jurusan sangat sepi, aku memasuki ruangan itu, dalam pikiranku aku sudah menyiapkan semua jawaban yang mungkin akan dipertanyakan dengan segala rasionalisasinya.
“Nilai saya banyak yang D bang...” aku berbicara dengan tubuh dikecilkan dan suara melemah.
Tidak seperti respon yang aku bayangkan, beliau malah lebih lembut dan berkata “kamu kenapa Diba...?”
Sontak aku kaget semua pembenaran yang sudah aku siapkan hilang, aku malah menangis dan berkata “aku gak tau bang... aku sudah belajar...”sambil terisaka... dan banyak hal lainnya yang aku ceritakan. Lalu akhirnya ia memberiku banyak ketenangan dan memberikan solusi dalam pendidikanku.
Aku pulang dan bercerita kepada sahabatku Winny, kebetulan saat itu sedang semester pendek aku dan Winny juga mengambil semester pendek. Mata kuliah yang aku ambil salah satunya adalah mata kuliah Bang Amir, Psikologi Sosial, aku mengambil untuk memperbaiki nilai C ku. Waktu itu mau ujian, aku membaca catatanku berkali-kali, tetapi karena innatensi.. berkali-kali juga aku memperhatikan orang-orang yang lewat didepanku, istilahnya mudah teralih dengan stimulus lain. Melihat hal itu Winny menjadi geregetan, lalu mengambil inisiatif untuk memfokuskanku, ia memperhatikanku, mengingatkanku setiap kali aku teralih perhatian, memberi aku tugas membaca dan mengetes apakah aku memahami bacaanku. hahahah kalau aku mengingat ini, aku mengingat kerjaanku sekarang seperti terapis perilaku untuk anak ABK, hahahaha ternyata aku juga pernah diterapi perilaku oleh Winny. Oh iya kita kembali lagi ah... Akhirnya aku dapat nilai bagus dalam mata kuliah ini, alhamdulillah. Sedikit memberiku kepercayaan diri, ternyata aku tidak sebodoh yang aku pikirkan, aku hanya... tidak bisa memusatkan perhatianku. Alhamdulillah hal ini berdampak baik pada nilai2 di semester berikutnya.
Aku memang sering jatuh, aku terpuruk, bisa juga aku mati rasa, mati suri, namun aku kembali, aku bangkit kembali bagaikan seorang zombie yang nyawanya tidak pernah habis, namun aku akui hal-hal paling berat kualami, tidak bisa kulewati tanpa orang-orang yang dikirim Tuhan untuk menyelamatkan aku, terima kasih Tuhan, terima kasih Teman.. puisi ini kuberikan untuk semua teman2ku, i love u all... thanx to become some one important in my life.....

*Kenapa ya? Terkadang teman itu serasa tidak berarti
Tetapi kita akan kehilangan tanpanya,
Kenapa ya? Terkadang pembicaraan teman bisa menyakiti
Tapi kemudian kita bisa tertawa lagi dengannya,
Kenapa ya? Terkadang teman tak dapat dipercaya
Tapi kita tetap mau memegang tangannya,
Kenapa ya? Terkadang teman terlihat tak menarik
Tapi kita masih mau berteman dengannya,
Kenapa ya? Terkadang pendapat teman tak dapat disetujui
Tapi kita masih mau mendengarkannya,
Kenapa ya? Terkadang perilaku teman menjengkelkan
Tapi kita masih dapat menerimanya,
Lalu ketika kita melakukan hal yang sama dengan teman,
Teman-pun berdiri dengan sabar disebelah

*Puisi ini diambil dari novel Penguasa Hati







Persahabatan itu
Terlihat seperti suatu ikatan yang sangat kuat,
Tapi sebenarnya sangat rapuh...
Lantas ketika ikatan tersebut telah rusak
Haruskah sahabat berpisah?
Atau sahabat harus mengganti
 dengan ikatan yang lebih kencang lagi?
Tetapi dengan simpul yang paling indah


Thank u palls 

Rabu, 23 Februari 2011

Puisi Kehidupan


Ketika air mata berurai...
Janganlah takut...
Air yang hilang akan berganti kebahagiaan

Ketika Hati tak tenang...
Janganlah bingung.....
Itu cara agar kita mencari hidup yang lebih baik....


Ketika kepala harus tertunduk....
Janganlah sedih....
Itu bukanlah hukuman....
Mungkin Tuhan hanya ingin kita menyapa-Nya

Senin, 21 Februari 2011

menulis adalah hidupku: Tuhan Saja Tidak Tidak Meremehkan Manusia....

http://dipaludidu.blogspot.com/2011/02/ngintip-bab-penguasa-hati.html

Tuhan Saja Tidak Tidak Meremehkan Manusia....

Hmmm sudah dua tahun lamanya aku didiagnosa sebagai individu yang dyslexic oleh dr. Tian... Hehehe bersyukur juga siiih... syukur aja aku sadar kalau aku ini punya gangguan bahasa yang menyerempet ke kesulitan belajar spesifik yang manifestasinya pada kesulitan menulis (disgraphia) atau berhitung (dyscalculia) pada saat aku sudah menyelesaikan 3 novel... he he he... kalau nggak... mungkin aku tidak akan pernah bermimpi untuk menjadi seorang penulis... apalagi seorang penulis novel ha ha ha ha... mungkin inilah yang namanya kuasa Tuhan, karena memang Tuhan selalu membuka kesempatan bagi siapa saja yang yang ingin berusaha.. pintu kesempatan yang dibuka sangat lebar... subhanallah :)


Kalau inget-inget lagi ya... gimana suka dukanya aku menulis... ha ha ha nggak pernah terbayang kalau aku bisa menyelesaikan novel-novelku, pertama kali sekali aku menulis adalah ketika aku duduk di sekolah dasar... namun hanya selesai satu paragraf aku tidak menyelesaikannya lagi wkwkwkwk... semuanya hanya keinginan tanpa ada dorongan keras untuk menuntaskan... sama seperti waktu aku smp, padahal beberapa temanku sudah membaca tulisanku yang hanya beberapa lembar dan minta aku melanjutkan cerita, tapi rasa malas dan kesulitan dalam menulis selalu ada... kembali aku selalu berkhayal tanpa ada usaha untuk menggapai impian.... 


Tapi mungkin usaha juga tidak akan muncul sebelum keinginan ada... setelah akhirnya bosan memiliki keinginan menjadi penulis yang tidak juga terjadi... akhirnya aku mengambil keputusan, berusaha... atau jangan pernah membayangkannya sama sekali... dan akhirnya aku mencoba untuk berusaha menulis diawali dengan novelku yang berjudu matahari hehehehe aku menyelesaikan setengah novel pertama cukup cepat, hanya 3 bulan ii semua karena aku sudah mentargetkan berapa halaman tulisan yang harus aku buat dalam sehari, kemuadian aku diterima kerja di Jakarta, dengan ritme kerja dijakarta (pergi pagi pulang malem, malam cukup untuk refreshing dan istirahat) aku tidak bisa melanjutkan novelku, akhirnya aaku resign.... aku lanjutkan lagi novelku, lalu setelah selesai aku kirim ke penerbit, dan teryata... ehehehehe gagal... ditolak mentah-mentah... aku lanjutkan dengan novel keduaku Nefertiti... sama setelah selesai aku tulis... aku kirim dan di tolak juga mentah-mentah... hehehe nasib ya nasib... tapi aku tidak menyerah... aku menulis Penguasa Hati, my first master piece... diselesaikan dalam waktu 13-15 bulan.... ditolak juga sih... pernah ikutan lomba juga emang dan gagal, tapi sudah ada beberapa orang yang membacanya, dan katanya mereka menyukai novel ini, aku cukup merasa bangga... Setidaknya aku memiliki master piece hehehe sampai akhirnya aku didiagnosa dyslexia... dan itu tidak menjadikanku ciut... aku tetap bangga pada diriku... ha ha ha setidaknya dengan keadaanku.. aku bisa menulis satu... dua... tiga.... hingga berpuluh-puluh halaman yang lahirnya dari imajinasiku sendiri, alhamdulillah... subhanallah terimakasih ya Allah....:)


Sampai saat ini aku sudah menulis 4 novel, novel terakhirku Cinderella, sekarang aku sedang menulis kumpulan cerpen, dan dalam benakku, aku sudah menamatkan sebuah novel Berjudul : "Suami Buat Renata", namun belum juga di tuliss hohohohohohoho..... tapi aku yakin, nanti pasti bisa aku selesaikan... Amin:)


Nah kan, Tuhan saja tidak meremehkan manusia, dan kita?

Kamis, 17 Februari 2011

Berjalan Menuju Matahari

Pagi ini aku mengendarai ‘Shimmer’ motorku melewati jalanan kota Bandung yang sedikit agak padat. Mobil dan motor hilir mudik, suara yang bising bersatu dengan lalu lintas yang ramai. Aku memandang jauh kedepan sambil menyipitkan mata, menahan pupilku memandang langsung sinar matahari yang baru saja terbit. Iya, setiap hari, tanpa sadar aku bergerak menuju  tempat terbitnya matahari, bergerak dari Barat ke timur, mencari peruntungan yang dapat mengubah nasibku sebagai manusia yang pada dasarnya terlahir sebagai khalifah. Ada rasa yang aneh yang tiba-tiba hadir... suatu penghayatan kudapatkan... “inilah takdir yang harus kujalani...  berjalan menuju matahari... menuju harapan... menggapai mimpi”, tanpa sadar aku tersenyum betapa lucunya Allah memberikan suatu keyakinan di hati manusia yang sedang galau ini, seperti mendapatkan pencerahan di waktu krisis,  di waktu aku merasa bahwa diriku ini adalah manusia yang gagal hampir di seluruh aspek kehidupan.

Aku mengingat kembali... kembali merunut kehidupanku.... inilah takdirku manusia  yang memiliki mimpi besar, dan tidak ada salahnya aku bermimpi, aku memang gagal, tapi bukankah semakin sering manusia mengalami kegagalan, berarti kita selalu mencoba dan berusaha, ketika seseorang mencoba dan berusaha, ketika itu pula manusia mendekati kesuksesan, hahaha iya, kesuksesan... Aku tidak tahu kapan kesuksesan itu itu akan kucapai... namun aku yakin, setiap ujian yang aku alami... setiap kegagalan yang aku hadapi, adalah jalan Allah untuk menyiapkanku mendapatkan sesuatu yang lebih besar lagi, kesuksesan... Amin J

Seorang pejuang sejati
Tidak akan membiarkan kenyataan
merampas mimpi,
Ia tahu kapan harus bangun dan bekerja
Namun ia sadar kapan harus menyerah