Selasa, 26 Oktober 2010

Pekerjaanku adalah Hidupku, Hidupku Adalah Ibadahku Kepada-Nya

Pengen cerita lagi, ini adalah tentang pekerjaanku :)

aku sekarang tercatat sebagai seorang terapis perilaku untuk anak2 berkebutuhan khusus (ABK),nama tempatnya adalah IndiGrow Child Development center, dimulai dari bulan Maret 2008, sempet menghilang selama tiga bulan, lalu kembali lagi pada awal bulan Juli 2010, kalau dijumlah2 adalah sekitar 2 tahun lebih ya....
Kenapa ya aku mau jadi terapis, ada alasannya, aku menyadari dari kecil aku tidak seperti anak2 pada umumnya, aku tidak mudah beradaptasi dengan teman baru, situasi baru, selalu berusaha menghindari interaksi dan komunikasi, sulit dalam membaca, malas menulis, sulit dalam konsentrasi, dan tidak mau diam,, hahahha lengkap, aku juga dulunya anak dengan berkebutuhan khusus, itu juga yag membuatku memilih psikologi sebagai tempat untuk meniti karir juga mengenali karakterku ini.... Tidak langsung sih aku bekerja sebagai terapis ini ada beberapa hal yang harus aku lalui kadang hanya riak2 kecil, terkadang juga gelombang besar sekelas tsunami (hehehe lebay mode on*)

aku juga adalah seorang part-timer di sebuah konsultan HRD yang mengkhususkan lebih pada assessment dan penelitian, namanya Fesa Consulting,
Cita2ku adalah menjadi seorang peneliti, kenapa? dari segala profilku sebagai mantan ABK dan masih sebagai DBK (Dewasa BErkebutuhan Khusus), aku sering mengalami kegagalan dalam hidup, hingga pada suatu titik, aku lebih memilih untuk tidak berharap apa-apa dari diriku sendiri, karena kegagalan sangat menyakitkan dan tidak memiliki harapan dan keinginan adalah titik aman tidak perlu cemas, tidak perlu khawatir, just let it flow... hahahaha!
KArena tidak punya keinginan, aku tidak punya semangat karena tidak punya semangat, prestasiku kendor....
Aku masuk psikologi Unpad karena kebetulan lhooo... itu kata saudara2ku, makanya IPKnya kecil banget, aku teringat pada saat aku UMPTN dulu, aku hanya menyalin catatan dari guru bimbel matematika yang kukagumi (pada tren mengajarkan rumus cepat, ia mengajarkan rumus lambat, mengupas sebuah rumus agar orang2 bisa mengerjakan soal matematika tanpa hapal rumusnya)
dan itu juga satu bulan sebelum hari H hahahahah, nyantainya aku.... tentulah waktu mengerjakan soal-soal aku kelimpungan, sudah habis setengah jam dan hanya sepuluh soal yang bisa kuisi aku tidak mengerti apapun, aku kahirnya tidur karena saking bosannya, dalam tidur, aku bermimpi... mama datang memberikan selamat padaku, ini katanya "Iba1 selamat... kamu masuk Psikologi Unpad", tiba2 aku terbangun,
Entah mengapa, ada sebuah kekuatan untukku mengerjakan soal-soal, tiba2 aku bisa konsentrasi penuh membaca soal2 dan mengerti maksudnya, dan aku juga dapat memecahkan soal-soal matematika tanpa hapal rumus2nya, it's miracle i think... dan akhirnya aku LULUS!! dan Diba Tezal bahagia untuk selamanya... emang dongeng! salah banget, semester pertama, aku mendapat IP 1,6!!! hahahaha, malu2in, itu IP untuk anak laki2, katanya laki2 wajar mendapat IPK segitu, mereka nakal, kalau perempuan ya karna begolah... itu kata-kata orang, semakin membuat aku yakin bahwa aku bodoh, tiap semester nilaiku tidak jauh berbeda sampai dosen waliku, Bang Amir selalu memberikan ceramah privat tambahan setelah perwalian....
Satu2nya matakuliah yang membuatku semangat adalah mata kuliah yang berhubungan dengan penelitian, membuatku menjadi seperti seseorang.... dan matakuliah lainnya yang berhubungan dengan penelitian membuat nilaiku terselamatkan, oleh karena itu aku pikir aku memiliki minat dan bakat di bidang ini.


Selain itu juga, aku juga mencari penghasilan tambahan dengan bergabung dengan dbc-network sebuah mlm yang berbasis bisnis online, cocok untuk aku yang senang menulis di blog, dan jarang bertemu orang banyak, hahahaha sebenarnya juga karena aku bisa mendapat produk oriflame dengan harga miring dan sekalian aku jual, siapa tau dapat pemasukan yah mumpung sambil berenang num air :)

Dan, aku menyukai pekerjaanku :)

Senin, 25 Oktober 2010

Keajaiban

Keajaiban

By : dtezal

Keajaiban, sebuah kata yang penuh dengan misteri, didambakan oleh setiap insan di dunia. Namun satu pertanyaan di lubuk hatiku. ‘apakah keajaiban itu’, ‘seperti apakah keajaiban itu?’. Apakah seperti yang kutulis dalam salah satu novelku yang berjudul ‘Cinderella’?.

Aku jadi ingin mengenang masa laluku. Sekitar empat tahun yang lalu. Kala itu aku baru saja lulus dari program sarjana, dan mencari peruntungan di Jakarta. Kalau kata orang-orang sekarang mengejar mimpi, mengubah nasib, memperoleh masa depan yang cerah.

Karena masih buta Jakarta, ayahku mengantarku kesana. Kebetulan saat itu ayah sudah 3 tahun pensiun dari kerjanya yang berarti uang kami pas-pasan. Untuk mengirit pengeluaran kami membeli tiket kereta api bisnis yang hanya diperbekali kipas angin sebagai pereda rasa panas.

Aku yang besar di Bandung yang pada saat itu udaranya masih sejuk (setidaknya tidak sepanas sekarang), tentunya merasa tidak kerasan. Memang perjalanan ke Jakarta tidak mengelami kendala, dengan kata lain, tubuhku masih bisa menerima hawa panas kota Jakarta. Namun perjalanan dari Jakarta ke Bandung sangat menyiksa. Pada siang harinya aku berkeliling Jakarta, menuju tempat tes terselenggara. Lalu berburu dengan waktu guna mengejar kereta api jam setengah 7 malam yang berangkat dari Stasiun Jatinegara, panas luar biasa saat itu.

Aku duduk sambil mengipasi tubuh dengan kertas karena angin dari kipas tidak terasa. Aku terdiam, berkhayal seandainya saja aku bisa naik kereta ber-AC. Pada saat kereta berangkat angin mulai masuk, lumayan menyegarkan. Baru jalan selama setengah jam, kereta mogok. Kami semua terpanggang didalam kereta dan udara yang tidak bergerak. Aku merasa sangat tersiksa, kembali berkhayal, namun keadaan tidak juga membaik. Dengan meneteskan air mata aku mengadu kepada Tuhan,

“YA Allah, cepat berikan pekerjaan, biar besok-besok bisa naik kereta ber-AC”.

Setelah setengah jam menunggu, terdengar pengumuman bahwa kereta api benar-benar tidak bisa berjalan. Sebagai gantinya semua penumpang akan dipindahkan ke kereta api yang akan datang 15 menit ke depan, yaitu kereta Argo Gede. Bisakan dibayangkan? Semua penumpang dipindahkan ke kereta api yang semua gerbongnya dilengkapi pendingin dan kosong?!.

Allahu Akbar! Subhanallah. Menurutku, inilah keajaiban. Nilainya mungkin kecil, tetapi karena muncul pada saat kebutuhan sangat mendesak. Sehingga rasanya sangat indah, sangat misterius, sangat ajaib.

Mengingat hal tersebut membuat aku berpikir, betapa banyak keajaiban yang telah diciptakan Allah disepanjang 28 tahun kehidupanku ini. Hal kecil yang seringkali menyelamatkan hidupku. Karenanya aku meyakini keajaiban tersebut adalah bahasa Tuhan. Sebuah pesan terselip di dalamnya

“Kamu lelah? Tapi Aku tidak bisa segera memberikan pekerjaan kepadamu, belum saatmu, bukan takdirmu, Kuberikan dahulu dua buah tempat duduk di gerbong ber-AC untuk kamu dan ayahmu. Sebagai bukti kalau Aku sedang mengamatimu, selalu bersamamu, Maka bersabarlah....”.

Rabu, 24 Februari 2010 pukul 17:38

Kereta Api Parahyangan kelas Eksekutif

Aku



Bandung, 26 Oktober 2010

Duduk di meja kerja kantorku yang merupakan sebuah klinik untuk anak-anak berkebutuhan khusus, terpaku oleh tuts laptop kecil yang setia menemaniku dalam mengerjakan tugas-tugas atau menyalurkan hobbyku dalam menulis... hahahahah rasanya hidup terasa lebih nikmat

Ok, kita perkenalkan dulu, nama ku Diba, lengkapnya Diba Tesi Zalziyati, makanya aku singkat sebagai dtezal. Menurut ayahku, nama Diba diambil dari nama seorang ratu dari Iran yang bernama Farahdiba, Diba=sutra, sutra=lembut&mahal, jadi seharusnya aku lembut dan mahal, hahahahaha! (kalau bagian yang ini biar orang2 yang menyimpulkan :). Zalziyati diambil dari dari Surat pendek Alzalzalah yaitu Zalziyati. Hahahaha, goncangan namanya, arti sepenuhnya? jangan tanya padaku, akupun tak tahu.

Baiklah sudah cukup dengan nama, apa lah arti sebuah nama, kata orang2 jaman dulu, sekarang perkenalkan saja diriku...

Aku adalah seorang pengkhayal tangguh, alaaah istilah apakah itu? hehehehe
Karena seringnya aku mengkhayal, aku sering membuat cerita benakku sendiri, sampai aku berpikir kalau senadainya aku membuat cerita...
mmmm
tapi susaaaaah banget loh bikin cerita, belum lagi aku teh pemalas dalam menulis :(

Oh ya, kita bercerita lagi aku sarjana Psikologi dari Universitas padjadjaran, waktu baru aku selesai kuliah kampus mengadakan training aku lupa judulnya tapi menguatkan mahasiswa tinggkat akhir untuk menentukan karir mereka, dan aku, pada saat itu berjanji ke segenap teman2 yang pada saat itu ikut trainning bahwa aku menyelesaikan tulisanku dalam 6 bulan hohohohohohoh
dan ternyata? tidak berhasil, tapi janji itu cukup membukakan pintu untuukku menulikan novel2 lainnya.... :)

Novel2 yang sudah aku Buat
1. Matahariku
2. Nefertiti
3. Penguasa Hati
4. Cinderella
5. Kumpulan Cerpen: Dengan menyebut nama Allah



enjoy it! :)